2KNG, Indonesia dikenal sebagai surganya kuliner. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah memiliki kekayaan rasa dan ciri khas yang berbeda-beda. Inilah yang membuat kuliner khas daerah menjadi peluang bisnis yang tak pernah mati—bahkan terus berkembang seiring waktu. Di tengah gempuran makanan modern dan tren kekinian, cita rasa lokal justru semakin diburu karena menyimpan nilai nostalgia dan keaslian.
Dari sekian banyak jenis usaha kuliner, makanan khas daerah terbukti memiliki daya tarik tersendiri. Dua contoh nyata yang sukses menjaga eksistensi sekaligus mengembangkan bisnis adalah Mie Bandung Kejaksaan 1964 dan Batagor Cuplis. Keduanya tidak hanya mempertahankan rasa otentik, tapi juga berhasil menjadikan kuliner lokal sebagai kekuatan bisnis yang menjanjikan.
Mengapa Kuliner Khas Daerah Selalu Relevan?
Berikut beberapa alasan mengapa kuliner tradisional tetap menjadi primadona di tengah tren makanan global:
- Nilai Budaya dan Identitas
Kuliner daerah tidak sekadar makanan, tapi juga bagian dari identitas budaya. Misalnya, mie ayam khas Bandung dan batagor bukan hanya soal rasa, tapi juga bagian dari sejarah dan kebiasaan makan masyarakat Sunda.
- Pasar yang Selalu Ada
Baik lokal maupun wisatawan, selalu ada pasar untuk kuliner khas. Orang-orang senang kembali ke rasa yang familiar, atau ingin mencoba sesuatu yang otentik dari daerah tertentu.
- Potensi Bisnis Jangka Panjang
Makanan khas daerah memiliki stabilitas pasar yang relatif baik karena tidak terlalu tergantung pada tren musiman. Konsumen tidak mudah bosan, apalagi jika produk terus dijaga kualitasnya.
Studi Kasus 1: Mie Bandung Kejaksaan 1964
Mie Bandung Kejaksaan 1964 adalah contoh sempurna dari bagaimana kuliner khas daerah bisa bertahan puluhan tahun dan tetap digemari lintas generasi. Berdiri sejak tahun 1964 di kawasan Jalan Kejaksaan, Bandung, brand ini menyajikan mie ayam khas dengan racikan minyak ayam gurih, mie kenyal, dan topping ayam manis gurih yang melegenda.
Saat ini, Mie Bandung Kejaksaan 1964 tidak hanya hadir di Bandung, tapi juga membuka cabang di berbagai kota besar—bahkan baru-baru ini membuka outlet di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ekspansi ini dilakukan melalui program kemitraan bisnis kuliner, yang membuka peluang bagi siapa pun untuk membuka usaha dengan brand yang sudah kuat dan memiliki resep autentik.
Menu andalan seperti Mie Manis Rica Siomay, Mie Asin Ayam isi spesial, Mie Goreng Ayam Baso, Nasi Goreng Seafood menunjukkan bahwa inovasi tetap bisa berjalan tanpa meninggalkan akar tradisional.

Studi Kasus 2: Batagor Cuplis
Satu lagi nama besar dalam dunia kuliner khas Bandung adalah Batagor Cuplis. Berdiri sejak tahun 2002, Batagor Cuplis dikenal sebagai salah satu pelopor batagor di Indonesia. Ciri khasnya adalah adonan ikan tenggiri yang gurih, tahu isi padat, dan saus kacang kental dengan rasa pedas manis yang khas.
Batagor Cuplis telah menjelma dari kedai kecil menjadi brand besar yang memiliki jaringan penjualan hingga ke luar kota. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, mereka mulai memasarkan produknya dalam bentuk frozen food dan menjual secara online, sehingga bisa dinikmati oleh konsumen di seluruh Indonesia.
Dengan tetap menjaga resep keluarga dan proses pembuatan tradisional, Batagor Cuplis menunjukkan bahwa bisnis kuliner khas daerah bisa bertahan dan berkembang di era digital sekalipun.
Potensi Bisnis: Dari Lokal Menjadi Nasional
Baik Mie Bandung Kejaksaan 1964 maupun Batagor Cuplis membuktikan bahwa bisnis kuliner khas daerah bukan sekadar “jualan makanan lama”, tetapi bisa menjadi brand kuliner nasional yang kuat. Kuncinya ada pada:
- Konsistensi rasa dan kualitas
- Identitas brand yang kuat dan mudah dikenali
- Kemampuan beradaptasi dengan pasar modern (digital marketing, ekspansi outlet, kemasan kekinian)
- Model kemitraan atau distribusi yang tepat
Jika Anda tertarik memulai bisnis kuliner, memilih makanan khas daerah bisa menjadi langkah cerdas. Anda bisa memulainya dari kuliner asal daerah sendiri, atau bergabung dengan brand yang sudah punya sistem kemitraan mapan seperti Mie Bandung Kejaksaan 1964.
Kesimpulan
Di tengah cepatnya perubahan tren makanan dan perilaku konsumen, kuliner khas daerah tetap berdiri kokoh sebagai pilihan yang otentik, mengenyangkan, dan penuh cerita. Bukan hanya enak di lidah, tapi juga mengandung nilai budaya dan potensi ekonomi yang luar biasa.
Seperti yang ditunjukkan oleh Mie Bandung Kejaksaan 1964 dan Batagor Cuplis, usaha kuliner khas daerah tidak pernah kehilangan pasar—selama tetap menjaga kualitas, identitas, dan berani berinovasi. Jadi, jika Anda sedang mencari peluang usaha kuliner, inilah saatnya melirik kekayaan rasa lokal sebagai aset bisnis jangka panjang.
#NikmatnyaTakTergantikan